Menurut salah satu panitia penyelenggara, Nur Ichwan, Paguyuban Tetaken Gunung Limo akan menggelar upacara adat Tetaken yang akan dirangkaikan dengan Festival Gunung Limo 2015 pada 27-28 Oktober mendatang di Pelataran Gunung Limo, Mantren, Kebonagung.
“Tahun ini adalah edisi ke 9, namun yang membedakan, tahun ini kami menyebutnya dengan Tetaken Festival Gunung Limo 2015, sehingga diharapkan program tahunan wisata spiritual ini akan jauh lebih meriah dan menarik dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya, Senin (28/9/2015).
Menurut Nur, untuk Tetaken Festival Gunung Limo 2015, akan mengangkat tema tradisi budaya Kampung Jawara. Neberapa Program yang akan meramaikannya kurang lebih hampir sama dengan tahun lalu tentunya dengan penambahan beberapa program yang akan menambah seru untuk kita saksikan dan ikuti bersama.
“Beberapa program tersebut diantaranya adalah perjalanan pendakian puncak Gunung Limo, kajian Kasepuhan dan wejangan pinisepuh Gunung Limo, bersih Gunung dan Ruwatan Nagari, festival karya tulis, Sastra, fotografi dan multimedia dengan tema budaya Gunung Limo,” jelas Nur.
Selain itu, tambah Nur, juga ada lomba Mewarnai dan Lomba Lukis Tema Gunung Limo (TK, SD, SMP, SMA), pencak Silat Sempok Gunung Limo dan Kompetisi Perebutan Juara sorban tunggul wulung, Ritual TETAKEN (Pertapa Turun Gunung), Pameran Pusaka Gunung Limo dan Produk Unggulan Khas Pacitan dan perajahan dan Gemblengan kanuragan. “Selain itu direncanakan akan digelar pagelaran Kontemporer Wayang Arya bersama Bagus Tegar serta pagelaran Wayang Kulit Bersama Nakmas Galang,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, upacara tetaken ini adalah satu bentuk upacara tradisional, dimana masyarakat sekitar Gunung Limo masih menganggap memiliki nilai magis, sehingga diwujudkan dengan bentuk upacara atau ritual di daerah tersebut. Tetaken berasal dari bahasa Sansekerta yang maknanya teteki yang berarti pertapaan. Tak heran, suasana religius yang kental namun sederhana menandai rangkaian ritual ini. (RAPP002) (sumber : pacitanku.com)
0 komentar:
Posting Komentar