Rabu, 01 Juli 2015


sidak takjil1
Pacitan, Net Online – Tim bentukan Asisten Perekonomian dan Pembangun, Sekkab Pacitan, terus bergerak masif melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) terkait merebaknya isu bahan makanan mengandung bahan kimiawi berbahaya. ‎Setelah beras, sidak ini kali lebih terfokus pada takjil buka puasa yang banyak dijual dipinggiran jalan atau pasar-pasar dadakan yang ada di Pacitan. Tim yang beranggotakan Bagian Perekonomian, Kantor Ketahanan Pangan, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Dinkopindag), serta Dinas Kesehatan, menyisir satu demi satu lapak-lapak makanan yang digeber disejumlah titik. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekkab Pacitan, Joni Maryanto, mengatakan, sidak ini kali akan diawali di Alun-Alun menuju arah Pasar Desa Arjowinangun. “Kita akan mengambil sample beberapa makanan yang diduga mengandung bahan kimiawi berbahaya. Makanan tersebut akan kami uji laboratorium, apakah mengandung bahan-bahan berbaya bagi kesehatan ataukah tidak,” ujarnya, sebelum bergerak melakukan sidak, Selasa (30/6).

Saat berada di Alun-Alun, tim lebih berkonsentrasi dengan minuman olahan seperti halnya es buah kemasan dengan warna-warni menggugah selera. ‎Kabag Perekonomian, Setkab Pacitan, Hj. Ani Yustiani, secara jeli mengamati satu demi satu makanan takjil yang dijajakan sejumlah pedagang kuliner. Pada kesempatan tersebut, tim yang berjumlah sekitar delapan orang tersebut juga menyempatkan diri membeli beberapa makanan guna dilakukan uji sampling laboratorium. “Ibu masak sendiri atau mengulak dari pedagang lain?” tanya Ani pada pedagang makanan tersebut.
Mendapat pertanyaan tim, pedagang yang sudah sekian lama berjualan di tenda Mareci pun menjawab, kalau semua makanan yang dijajakannya itu buatan sendiri. Pun saat ditanya zat pewarna yang dibubuhkan pada es buah, diakuinya murni dari bahan olahan pabrikan yang biasa dijual di mini market-mini market. ‎”Biasanya saya memakai sirup yang jamak dijual di toko-toko,” kata salah seorang pedagang.
Menurut Hari Purwantoro, Kabid Perdagangan, Dinkopindag, setempat, kegiatan sidak seperti ini akan terus dilaksanakan hingga menjelang lebaran nanti. Diakuinya, semenjak munculnya pemberitaan soal beras plastik dan beras mengandung bahan pemutih, memang semakin memantik keresahan. Akan tetapi setelah dilakukan operasi pasar dengan mengambil sampling delapan jenis beras, di beberapa titik sentra perniagaan, ternyata hasilnya negatif. “Dari hasil laboratorium terhadap delapan jenis beras, hasilnya memang negatif. Tidak ada beras yang mengandung bahan kimiawi berbahaya. Apalagi beras plastik, jelas tidak ada,” ujarnya disela-sela sidak.
Meski begitu, kakak dari fisrt lady Pacitan, Hj Luki Baskorowati Indartato tersebut mengimbau, agar masyarakat tetap waspada. “Hasilnya memang aman. Dari delapan jenis beras, semuanya‎ steril bersih dari kandungan zat berbahaya. Namun masyarakat diharapkan tetap waspada,” pesannya.
Sementara itu hingga berita ini ditulis, tim sidak masih melakukan penyisiran beberapa lapak-lapak makanan. Seperti pasar kuliner di Desa Bangunsari serta Pasar Arjowinangun. ‎Dimungkinkan, tim dibawah kendali Asisten Perekonomian dan Pembangunan itu juga akan menyambangi beberapa pedagang makanan ditempat berbeda. (yun). (sumber : http://netonlinenews.com/)

0 komentar:

Posting Komentar

Ordered List

Perjalanan Waktu

Sample Text

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Jumlah Pengunjung

Popular Posts

Recent Posts

DAFTAR ISI